We're not friends nor enemies. But we're just strangers with some memories.

Beberapa kenangan tak bisa dilupa. Beberapa diantaranya pun sulit dirasa kembali. Aku memang bukan pihak yang menetang, tetapi aku bukan pula pihak yang menerima. Terkadang aku ingin semua itu menyapa keheninganku, namun kenyataan berkata lain. Apa yang bisa kuperbuat hanyalah angan yang tak mungkin terjadi. Angan yang hanya menggores luka lama. Angan yang mengusik ketenteraman jiwa dan kesederhanaan perasaan.

Bola itu bundar. Tak ada sisi untuk berlindung. Apalagi sisi untuk sembunyi. Ketika kehampaan membuatku takut, tak sedikit pun kebisingan dapat kudengar. Bahkan keramaian pun hanya memperburuk suasana. Aku dibutakan cinta. Cinta pada sesuatu yang mustahil kugenggam. Bahkan melihatnya pun hanya sebatas mimpi.

Aku yakin pada sebuah cerita. Cerita dimana semuanya seakan tinggal selangkah lagi untuk digapai. Seolah aku tak perlu berbuat banyak asalkan aku terus setia. Kesetiaanku pun tak pernah pudar. Aku menjaga mata, hati, dan telinga demi satu tujuan. Aku menjaga ego, hasrat, dan cibiran demi satu cita. Aku tak mungkin berkhianat dan mementingkan keinginan pribadi yang bila benar-benar kulakukan, semua perjuangan yang kutempuh akan menjadi sia-sia, tak berguna bagai debu yang tertiup angin.

Alangkah indah negeri ini bila semua orang saling mengerti dan menghargai. Seandainya tak ada perbedaan yang bisa memisahkan bumi dan langit, tentu tak mungkin seperti ini. Ia butuh api untuk membakar semangatnya, namun ia tetap butuh air untuk meredam gejolaknya. Inilah yang tidak ia sadari. Ia memang matahari yang senantiasa menyinari dunia, tapi ia melupakan wujud aslinya sebagai bintang yang juga memancarkan harapan kecil di malam hari.

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Harapan tinggi itu kini terwujud sesempurna metamorfosis kupu-kupu. Sayangnya, ungkapan kacang lupa pada kulitnya pun masih ada. Dan lagi-lagi ia melupakannya. Bukankah ini seperti tragedi dalam teknik penghacuran? Jabatan itu hanya mengangkat derajatnya sementara, tidak abadi. Ada saatnya ketika kau harus melepaskannya. Ada saatnya ketika mereka tak lagi menerimamu. Ada kalanya orang lain menyandang kuasamu. Ia terlalu tenggelam dalam lautan luas, melupakan semua tragedi seolah tak terjadi apa-apa. 

# Aku menderita bukan karena perpisahan itu sebuah kenangan buruk, tetapi kenangan buruk adalah salah satu hal terbaik yang dapat membunuh.

Comments