Menenangkan Diri

Mungkin sesekali kamu perlu jatuh agar merasakan pahitnya perjuangan dan masamnya pengharapan yang selama ini kamu jadikan sandaran. Kekhawatiran dan takutmu adalah wajar, namun jangan sampai ia menang dan merenggut keimanan serta optimismu tentang masa akhir dan selesainya. Dia tahu kamu mampu, hanya saja kamu yang ragu.

Tak perlu lagi kamu ragu akan buramnya masa depan, sebab hadirnya ia hanya membuatmu hanyut dalam rasa penasaran tak berkesudahan. Hidup ini adalah perjalanan yang perlu disikapi dengan pikiran jernih dan kemantapan hati, tidak tepat rasanya jika terus memaksakan. Lagipula bukan uang dan fasilitas yang kamu butuhkan untuk mendapatkan ketenangan, namun pada kelapangan hati yang tiada ujungnya.

Menepilah sejenak dan renungkan. Apakah niatmu sudah terperosok jatuh tanpa kamu sadari telah meninggalkannya? Jika jatuh, maka segeralah bangkit. Jika jatuhmu terlalu sakit hingga membuatmu menangis, maka menangislah agar hatimu bisa istirahat dari beratnya beban. Jika jatuhmu terlalu berat, maka hamparkan sajadah dan berdoalah, sebab Dia Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan.

Untukmu dan aku, mari berjuang melawan kekhawatiran dan ketakutan, sebab datangnya ia adalah dari pikiran kita sendiri. Mari melangitkan doa untuk yang terbaik. Jangan sampai salah mencari sumber ketenangan, apalagi sampai salah menaruh harapan dan doa. Dikuatkan lagi saja sabar dan berbaik sangkanya, dan diikatkan lagi saja ikhtiarnya.

Sampai bertemu di persimpangan masa depan. Aku dan kamu.

Comments