Understanding Myself

Seringkali, kita menjalani hidup untuk memenuhi ekspektasi orang lain terhadap diri kita. Seringkali pula, secara sadar atau tidak sadar, kita menjalani hidup untuk mendapatkan validasi dari orang lain atas apa yang kita lakukan. Bila melihat sekeliling kita, ekspektasi dan validasi itu tidak jarang saling bertolak belakang. Ekspektasi dan validasi bisa digambarkan melalui seberapa banyak followers yang mengikuti akun media sosialmu, seberapa tinggi karier yang telah kamu dicapai, atau seberapa menarik ide yang kamu tawarkan kepada client potensial.

Nyatanya, setiap individu membutuhkan validasi atau pengakuan dari orang lain. Tidak hanya itu, ternyata individu juga butuh rasa ingin dihargai/dihormati dan cinta kasih. Akan tetapi, apakah orang lain bisa menghargai dan mencintai kita jika kita tidak menghargai dan mencintai diri sendiri?

Jawabannya, tidak.

Lalu, bagaimana cara menghargai dan mencintai diri sendiri ketika kita selalu merasa tidak sempurna? Kita harus menyadari bahwa ketidaksempurnaan itu muncul karena kita merasa belum memenuhi ekspektasi dan/atau belum mendapatkan validasi orang lain. Padahal, our thoughts are more precious than others. Our thoughts are our source of energy. Sehingga semua harus dimulai dari self-respect dan self-love.

Bila pikiran diisi oleh hal-hal negatif, maka kita akan dikuasai oleh kesedihan dan kesengsaraan yang membuat tubuh kita melemah. Sementara, bila pikiran diisi oleh hal-hal positif, maka kebahagiaan, kecintaan, kebenaran, dan kekuatan akan mengelilingi kita.  

Saya paham, di masa seperti ini, tidak mudah untuk selalu merasa positif karena saya pun demikian. Namun, kita bisa mulai dengan meluangkan waktu untuk mengucap kalimat-kalimat yang dapat membantu kita melewati hari dengan bahagia, seperti:

"I will be the master of my day. 
I will be the master of my next day.
I will be the master of my life, of my destiny."

Sederhana, namun memberi makna yang luar biasa. 

Stephanie Kang (psikolog dari Psych Central) mengatakan pentingnya menjalin hubungan dengan diri sendiri, bahkan menjadi hal utama yang perlu dilakukan.

Berikut beberapa langkah mudah untuk mencintai diri sendiri:
  1. Memenuhi kebutuhan diri sendiri
    Menurut Julie Hanks (terapis untuk Psych Central), mulailah bersahabat dengan diri sendiri dengan cara memerhatikan kebutuhan fisik dan mental, seperti tidur cukup selama 7-8 jam setiap malam, menjaga kesehatan tubuh dengan olahraga dan mengonsumsi makanan sehat, serta memprioritaskan aktivitas yang membuat perasaan senang/bahagia.
  2. Memaafkan diri sendiri
    Memaafkan diri sendiri setiap malam sebelum tidur dapat membuat pikiran lebih positif sehingga saat bangun di pagi hari, tubuh akan terpengaruh pikiran positifnya. Menjalin hubungan baik dengan diri sendiri juga termasuk menerima kekurangan dan kelebihan dalam diri.
  3. Berteman dengan orang-orang positif
    Percaya tidak, energi positif bisa menular? Untuk itu, salah satu cara memaksimalkan hubungan dengan diri sendiri adalah mengelilingi diri kita dengan orang-orang yang mencintai, menyayangi, dan memiliki energi positif. Kita pun bisa tertawa dan akan terbiasa menjalankan aktivitas-aktivitas yang positif.
Menghargai dan mencintai diri sendiri perlu dipelajari dan dijalani secara konsisten, mengingat kita pun bertumbuh seiring waktu. Oleh karena itu, penting sekali untuk menghargai dan mencintai diri sendiri. Karena dengan mencintai diri sendiri, kita dapat menebarkan cinta kasih dan lebih banyak kebaikan kepada orang lain.

Semua ini memang butuh proses dan prosesnya tidak mudah. Berkali-kali saya tenggelam dalam kesedihan dan keresahan hidup, berkali-kali pula saya bangkit dan merasa kuat karena cinta kasih Tuhan dan alam semesta. Proses inilah yang membentuk saya seperti sekarang ini. Meskipun tidak sempurna, namun selalu saya syukuri.

Comments