Tahu di Angin Berkisar

"Distance sometimes lets
you know who is worth keeping,
and who is worth letting go."

Aku membacanya sekali lagi. Mencoba untuk memahami ucapanmu, lalu mengartikannya satu per satu dengan sangat hati-hati. Berharap ada makna tersimpan bak rembulan di malam hari, tetapi yang kudapat hanya pahit dan goresan luka yang tak kunjung menghilang.

Aku mengucapkannya sekali lagi. Mungkinkah ini hanya sayembara belaka, dimana aku dan kamu menjadi pemeran yang teramat amatir lantaran melatih dialog yang tak pernah ada. Tak jarang kita berimprovisasi seolah hujatan berjatuhan meruntuhkan segalanya.

Aku mendengarnya sekali lagi. Merpati nan elok yang tengah bertengger tak bergeming berkat alunan indah darimu, seolah jantungnya akan berhenti berdetak tanpanya. Namun setiba kaset berhenti, sayap kecil itu dikepakannya sekuat tenaga meninggalkanku tanpa isyarat.

Kamu tahu bagaimana cara mengenali cinta?
Cinta itu ketika kepedulianmu pada orang lain serupa dengan kepedulianmu pada dirimu sendiri.

Kamu bisa merasakannya kala cinta itu datang menjemput. Berusaha mengejarnya pun sebenarnya tidak membuatmu rendah jua. Namun yang terpenting, jangan biarkan lubuk hati tak berdosa itu untuk dimiliki orang lain. Mengapa katamu? Karena hanya benci yang kamu dapat. 

Kita sama-sama membenci pengkhianatan, penolakan, dan pengakhiran. Kamu akan tiba pada fase pengasihan karena kamu mengasihinya dengan tulus, menjaga kepercayaan sekuat tenaga, hingga kepedulian yang hadir tak bisa lagi kamu pungkiri. Raga serta jiwanya menjadi satu kesatuan dalam dirimu, seolah apapun yang terjadi padanya terjadi padamu juga. Seketika itu pun matamu terbelalak sebab akhirnya kamu menyadari bahwa ia telah menjadi bagian dari gembira dan laramu, tanpa batas waktu.

"Asal kamu tahu,
mencintaimu dalam diam
membutuhkan perjuangan
yang sangat berat."

Comments