Haven't Done Yet

Kuliah tuh gini, ya, liburnya lama banget. Dua bulan penuh nggak ketemu kampus, nggak ketemu teman-teman yang biasa main bareng, nggak ketemu tugas dan ujian (yang ini, sih, senangnya bukan main, hehe). Saya pun memutuskan untuk mengambil Semester Pendek atau Semester Alih Tahun. Agak berat karena dilakukan saat bulan puasa dan merupakan pengalaman pertama saya tidak sahur serta buka puasa bersama keluarga di rumah. Namun, ada kabar baik. Seharusnya, semester ini berlangsung selama 1,5 bulan. Tapi syukuuur banget dosen-dosen saya segera menyelesaikan perkuliahan sebelum lebaran. Jadi, bisa cepat ketemu keluarga deh. Happy!

Meskipun sudah benar-benar libur, saya masih harus bolak-balik Jakarta-Bandung karena les. Saya sengaja mengambil les di Bandung supaya bisa mengisi waktu kosong. Daripada diisi yang nggak jelas, lebih baik menambah beberapa skill yang berguna bagi masa depan kita. ;) Kalau mau jujur, capek, loh, bolak-balik Jakarta-Bandung. Tapi gimana lagi, jarang-jarang juga bisa begini.

Oh ya, kemarin, saya membaca sebuah novel, hadiah ulang tahun saya tahun lalu. Baru sempat membacanya sekarang karena saya punya satu kebiasaan buruk, yakni membeli novel, tapi nggak langsung dibaca setibanya di rumah. Jadilah banyak novel yang numpuk. Novel ini bagus banget! Bikin penasaran dan nggak bisa berhenti baca. Saya pun menyelesaikan novel tersebut sekaligus karena begitu terlarut dengan ceritanya. Teman-teman dekat saya pasti sudah tau kalau saya jarang sekali menyelesaikan sebuah novel/buku dalam satu waktu. Pasti ketunda-tunda. Tiba-tiba diajak pergi, tiba-tiba ingin nonton, bahkan terkadang ke-distract sendiri dengan gadget.

Oleh sebab di atas, saya ingin share sedikit tentang novel yang baru saya baca, "Point of Retreat" by Colleen Hoover. Novel ini merupakan sekuel dari novel sebelumnya yang berjudul "Slammed". Saya sendiri belum pernah membaca Slammed, tapi entah mengapa saya langsung jatuh cinta dengan Point of Retreat. Menurut saya, novel ini penuh dengan emosi; ceria, tawa, haru, cinta, putus cinta, semuanya dibalut dengan apik. Cara pandang Will dalam menjalani kehidupan benar-benar luar biasa; tangguh dan bertanggung jawab. Will juga sangat menyayangi dan mencintai kekasihnya, Lake. Begitu juga adiknya, Caulder, adik Lake, Kel, serta tetangga barunya, Kiersten. Their relationships were really smooth and lovely! Saya pun dibuat penasaran dengan alur cerita yang tidak menempatkan satu masalah di satu titik saja, tetapi di banyak titik. It had drama upon drama, just fyi.

Selain itu, Colleen Hoover membuat karakter-karakternya terasa hidup dengan menceritakan setiap kejadian dan emosi secara serius, simple, dan detail. Puisi-puisinya pun terdengar sangat realistik. Bagian yang paling saya suka adalah 'the advice stars' yang ditinggalkan oleh ibu Lake untuk mereka berdua, were truly incredible. For me, they're nothing less than absolutely perfect!

Overall: 4,5 / 5

Comments